ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Pengertian :
Alat pembayaran
internasional adalah kegiatan-kegiatan dalam hubungan internasional yang
menimbulkan hak dan kewajiban. Alat pembayaran yang umum
digunakan dalam transaksi perdagangah internasional adalah sebagai berikut :
1.
Alat pembayaran
perdagangan internasional
a.
Uang tunai
Uang
tunai adalah uang yang lazim dipergunakan untuk membayar setiap kegiatan
transaksi. Jenis uang yang diinginkan sesuia dengan perjanjian antara eksportir
dan importer sebelum terjadi transaksi jual beli.
b.
Barang
Barang
dapat dijadikan sebagai alat pembayaran, contoh; hasil kekayaan alam, dan
sejenisnya. Besar / kecilnya barang sesuai dengan besarnya nilai uang yang
harus dibayar.
Pada
prinsipnya, pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran menggunakan barang
yaitu besar kecilnya emas harus sesuai dengan nilai uang yang harus dibayarkan.
2.
Cara pembayaran
internasional
a.
Pembayaran Tunai (
Full Bodied Money )
Transaksi
pembayaran internasional secara tunai yaitu pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan cek atau rekening pada saat barang dikirim oleh eksportir atau
sebelumnya. Transaksi dapat dilakukan walaupun eksportir dan importir tidak
saling mengenal.
Contoh
: seseorang yang membeli barang lewat online shop ( membayar barang sebelum
barang di antar )
b.
Open Account
Open
account merupakan metode pembayaran internasional yang dilakukan setelah
produk/ barang dikirim dan terjual atau setelah jangka waktu tertentu.
Contoh
: seseorang yang membeli barang sacara online, dan eksportir harus terlebih
dahulu mengirimkan barang baru importir membayar.
c.
Commercial Bill of
Exchange
Commercial
Bill of Exchange merupakan metode pembayaran internasional dengan cara membuat
surat perjanjian jual beli barang antara eksportir dan importir secara
tertulis. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh
tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan
menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
Contoh
: Arsya menjual barang kepada konsumen, lalu Arsya sebagai eksportir mengadakan
kesepakatan kontrak jual beli dengan konsumennya, setelah itu Arsya mengirim
barang kepada konsumen melalui transportasi angkut sesuai kesepakatan dan
mengirim dokumen melalui bank kepada konsumen, kemudian konsumen menerima
dokumen dan konsumen membayar barang melalui bank lagi
d.
Letter of Credit (
L/C)
Letter
of credit adalah surat pernyataan tertulis yang dibuat bank atas permohonan
nasabah (importir) untuk menyediakan sejumlah uang sebagai pembayaran kepada
eksportir.
e.
Private
compensation
Private
compensation adalah cara pembayaran yang dilakukan importir dan eksportir
dengan cara menukarkan utang piutang.
Contoh
: Andre di Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di
lain pihak, Farhan di Malaysia mempunyai utang 1000 ringgit juga kepada Diki di
Indonesia. Atas kesepakatan mereka utang piutang tersebut diselesaikan dengan
cara: Andre membayar utangnya kepada Farhan melalui Diki yang sama sama di
Indonesia. (syarat pembayaran : nominal hutang harus sama besar )
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran
internasional adalah catatan yang tersusurn secara sistematis menegani seluruh
transaksi internasional(perdagangan barang atau jasa,transfer keuangan dan
moneter anatara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain) dalam
jangaka waktu tertentu,biasanya 1 tahun
Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran :
TUJUAN
1.sebagai
informasi kepada pemerintah tentang posisi negara di perdaganangan
internasional
2.Membantu
pemerintah dalam nenetapkan kebijakan fiscal dan moneter
3. sebagai
informasi kepada pemerintah tentang posisi pembayaran internasional
4.sebagai alat
ukur berapa besar utang piutang suatu negara
5.untuk
mnegukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia
internasional
6.Mengukur
keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara
FUNGSI
1. Alat
pembukaan dan alat pembayaran luar negeri
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5. alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dibagi menjadi tiga, yaitu current account (transaksi berjalan), capital account (transaksi modal), dan monetary account (neraca lalulintas moneter).
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5. alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dibagi menjadi tiga, yaitu current account (transaksi berjalan), capital account (transaksi modal), dan monetary account (neraca lalulintas moneter).
a. Current Account, adalah semua transaksi barang
dan jasa yang dicatat dalam neraca perdagangan, jika neraca transfer tidak ada
atau nol. Adapun komponen yang ada dalam current account adalah sebagai berikut:
-Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas tidak moneter.
-Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas tidak moneter.
-Neraca
jasa (invisible trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian
faktor-faktor produksi yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi,
hasil turisme pendapatan modal, pemerintah, pos dan telekomunikasi, serta
jasa-jasa lainnya termasuk pembayaran bunga utang.
Transaksi berjalan yang surplus
menunjukkan bahwa pada neraca perdagangan jumlah ekspor lebih besar daripada
impor. Sebaliknya, jika neraca perdagangan deļ¬sit berarti impor lebih besar
daripada ekspor.
b. Capital Account, Hal-hal yang termasuk ke dalam transaksi
capital account, yaitu semua catatan yang berisi transaksi modal sebagai
berikut.
-Sektor publik, yang meliputi : penerimaan pinjaman dan bantuan; pelunasan pinjaman.
-Sektor swasta, yang meliputi: penanaman modal langsung investasi portofolio.
-Sektor publik, yang meliputi : penerimaan pinjaman dan bantuan; pelunasan pinjaman.
-Sektor swasta, yang meliputi: penanaman modal langsung investasi portofolio.
c. Monetary Account, Monetary account adalah perubahan cadangan devisa berdasarkan transaksi arus devisa yang masuk dan keluar suatu negara dalam suatu periode tertentu yang dicatat oleh bank sentral.
ANALISIS KESEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
1. Keseimbangan Transaksi Berjalan
Keseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang dihitung dari
transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral. Transaksi
dinyatakan seimbang apabila arus uang yang masuk sama besarnya dengan arus
barang yang keluar dari hasil transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi
unilateral yang terjadi antarnegara.
2. Keseimbangan neraca pembayaran akan tercapai apabila
devisa/valuta asing yang masuk ke suatu negara sama dengan valuta asing yang keluar
dari negara tersebut baik yang berasal dari neraca berjalan maupun neraca lalu
lintas modal. Jadi bila arus valuta asing yang masuk lebih besar dari arus
valuta asing yang keluar maka neraca pembayaran dikatakan surplus dan
sebaliknya bila arus valuta asing yang masuk lebih kecil dari arus valuta asing
yang keluar maka neraca pembayaran dikatakan defisit.
Neraca pembayaran
yang paling diinginkan adalah neraca pembayaran yang seimbang. Neraca
pembayaran yang defisit selama itu terjadi dalam jangka pendek tidak perlu
terlalu dirisaukan karena pengaruhnya pada kondisi ekonomi suatu negara
tidaklah terlalu besar, namun apabila defisit tersebut terjadi secara
berkepanjangan tentu akan menimbulkan dampak negatif. Sebuah negara yang neraca
pembayarannya defisit berarti tidak memiliki cadangan devisa padahal devisa
sangat diperlukan untuk mengimpor barang dan jasa serta membayar cicilan utang
dan bunganya. Demikian juga neraca pembayaran internasional yang surplus.
DEVISA
Pengertian
Devisa
adalah sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi
pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia
internasional.
Sumber
Devisa :
1. Pinjaman
/ Hutang Luar Negeri Pinjaman luar negeri yang berupa uang,
secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk
membayar semua pembiayaan ke luar negeri.
2. Hadiah,
Bantuan atau Sumbangan Luar Negeri Bantuan yang diperoleh dari luar
negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka
hal ini dapat menghemat devisa negara karena negara dapat memperoleh barang
tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat
langsung menambah devisa negara.
3. Penerimaan
Jasa Serta Bunga dari Luar Negeri Penerimaan jasa adalah penerimaan
devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu
negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara
tersebut akan memperoleh devisa.
4. Hasil
ekspor barang dan jasaApabila suatu negara mengekspor barang
ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara
pengimpor berupa devisa.
5. Kiriman
valuta asing dari luar negeri Uang
asing yang dikirimkan oleh TKI dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
6. Wisatawan
yang belanja di dalam negeri Para turis harus menukarkan uangnya menjadi
mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa
bagi Indonesia.
7. Pungutan bea masuk Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa.
7. Pungutan bea masuk Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa.
Tujuan Devisa
·
Membeli
barang atau jasa dari luar negeri (impor)
·
Membiayai pengiriman tim kesenian dan juga
olahraga.
·
Membiayai korps diplomatik di luar negeri
·
Membayar jasa-jasa ke luar negeri misalnya
jasa pelayaran
·
Membangun macam-macam fasilitas umum yang
berada dalam negeri
·
Membiayai para pemuda dan mahasiswa untuk
belajar di luar negeri
·
Memberikan
sumbangan ke negara-negara lain yang mengalami musibah
Comments
Post a Comment